Summary : Ini adalah project cerita berantai di The Westlife Author yang dikerjakan oleh berbagai macam author yang ada disana. Enjoy :)
Prev Part : -
Friendship and Alliance - Part 1
Kerajaan Eoghan (abad pertengahan)
Derap sepasang kaki kecil berlari di sepanjang koridor
kastil yang panjang. Kepala berwarna pirang itu melesat bak peluru. Ia berlari
seperti sedang mengejar sesuatu. Tujuan hanya satu, ia harus mencapai menara
tertinggi di kastilnya ini, secepatnya.
“Kian…., jangan berlari di koridor !!!”
seruan ibunya langsung terdengar saat melewati pintu ruang kereasi yang terbuka
.
“Iya, ibu!!!!!” sahut sang pemilik
kaki namun tak mengehentikan larinya menuju pintu menara tertinggi di sayap
kiri kastilnya.
BRUK ! ADAW !!!! ia sukses menabrak Bryan dengan yang
tiba-tiba keluar dari pintu dapur yang membawa mangkok berisi salad yang akan
disajikan untuk makan siang.
“PANGERAAANNN!!!!!” wajah Bryan sudah
merah karena kesal.
“MAA… MAAAAAAFFFFFFFF!!!!” Kian hanya
bisa berucap dengan wajah hanya beberapa senti dari wajah Bryan yang sudah di
lantai dan tubuhnya menimpa tubuh Bryan yang besar. Usia Bryan sebaya
dengannya, tapi dengan tubuh jauh lebih besar dari Kian. Salad segar sudah
berserakan di lantai.
Tapi Kian langsung berdiri tanpa ada rasa bersalah dan
melanjutkan larinya .
“Pangeran Kianleaghly!!!!!!” kali
ini suara terdengar dari Bibi Pengasuh yang tak lain adalah ibunda Bryan.
Tapi tak dihiraukan karena Kian sudah berlari
naik tangga ke menara tertinggi.
Hosh hosh hosh ….
Kian terengah engah menampaki tangga menara ini,
setelah ditambah tadi berlari dan sempat jatuh.
Dan kian hampir kehabisan nafas saat berhasil mencapai
anak tangga terakhir dan keluar menuju teras menara. Di sana sudah ada
adiknya Putri Mariellendly yang berusia 8 tahun, serta sepupunya yang
juga seusia dengannya, Pangeran Markeaghly, berdiri menghadap tanah Kerajaan
Eioghan yang luas mengarah ke lautan.
“Bagaimana Mark, apa mereka sudah
terlihat ??? tanya Kian langung mensejajari adiknya yang berdiri di pijakan
batu akan dapat ikut melihat, dan melepaskan pandanganya jauh mengarah ke
depan, mencari sosok yang ia tunggu.
“Belum Kian ….,” Mark memberikan teropong
panjang jarak jauh pada sepepunya. Sejak menunggu hampir setengah jam di sini dan
menggunakan teropong itu, belum terlihat rombongan itu.
Kian menerimanya dan meneropong ke arah lautan. Nihil.
Belum terlihat apa-apa.
“Tapi seharusnya mereka sudah
terlihat, kan …?”
“Seharusnya, Kian….” Masih belum
lepas dari pandangan jauhnya.
Kian kembali mengintip teropongnya. Mereka tengah
menunggu rombongan dua kakaknya, Pangeran Gavinaugh, Pangeran Thomasleagh, dan
Caddaugh, orang kepercayaan, kembali dari pantai. Satu hari kemarin, mereka
mendapat laporan dari seorang nelayan yang mengabarkan ada perahu kecil
terdapampar di pantai. Kapal dengan ambang kerajaan lain. Ayahnya, Raja
Kevinaughley Eoghan, merasa harus memeriksanya, apakah kapal itu adalah kapal
kerajaan lawan atau kawan. Maka ia mengirim putra sulung dan tengahnya, bersama
orang kepercayannya untuk memeriksanya. Dan sekarang Kian sudah tidak sabar
menunggu hasilnya. Dengar kabar yang berhembus, ada sesosok anak di dalam kapal
tersebut. Anak yang berwujud dan berpakaian aneh. Itu yang membuat Kian mati
penasaran.
“ITU MEREKA!!!!!!” pekik Kian mengagetkan
adiknya saat melihat tiga kuda berlari mendekati kastil. “Ayo kita turun!!!”
dan kembali melesat masuk menuju tangga turun.
Mark hanya geleng-geleng kepala melihat sepupunya yang
begitu bersemangat, dengan menolong Putri Mariellendly turun dari batu
pijakannya, lalu menyusul Kian turun.
Kian kembali berlari dengan cepat menuju pintu gerbang
untuk menyambut kakak-kakaknya, dan berharap ia yang pertama sampai duluan di
pintu gerbang.
Tapi ternyata sudah menunggu di luar sana Raja
Kevinaughley bersama beberapa prajurit. Bryan sahabatnya pun sudah ikut
menunggu bersama para pelayan lainnya yang tak kalah penasarannya dengan kabar
kebenaran yang dibawa kedua pangeran mereka .
“Bryan ….?” Kian tak sabar.
“Ssstt…..,” Bryan lansung
mengingatkan untuk tidak bersuara dulu, ia juga sangat penasaran.
Pangeran Gavinaughley, Pangeran Thomasleaghley, dan
Caddaugh menghentikan kuda mereka tepat beberapa meter di hadapan raja.
Pangeran pertama kerajaan Eoghan itupun turun dan kudanya , diikuti adiknya.
“Ayah…” hormat Pangeran
Gavinaughley
“Gavin, bagaimana ?”
“Ya, seperti yang dilaporkan
nelayan itu,Ayah, sebuah kapal dengan lambang kerajaan asing dengan seseorang
di dalamnya. Gavin menyerahkan potong kayu yang bergambar lambang kerajaan itu.
Raja Kevinaugley melihatnya, mengingatkan, lambang
kerajaan mana sekiranya ini. Tapi tak ada satupun yang terlintas di ingatannya.
“Lalu sosok itu …?”
“Ada di sana…,” saraya menunjukk kuda
Caddaugh yang ternyata di punggung belakang tertelungkup sosok kecil, seperti
seorang anak kecil dengan terikat dan mata tertutup.
“Turunkan hati-hati,” perintah
Gavin.
Caddaugh menurunkannya hati-hati dan menghadapannya ke
hadapan sang Raja.
Semua yang berkumpul di halaman depan itu menahan
nafas. Sosok itu tak lebih dari sosok anak kecil dengan tinggi tak lebih dari
Kian. Usianya pun terlihat sama dengan Kian 12 tahun dengan rambut mencuat ke
atas berwarna hijau.
Karena dengan mata tertutup dan terikat, anak itu
terlihat gugup, tak tahu apa yang sedang terjadi dan sedang berhadapan dengan
siapa dia. Kasihan Kian melihatnya.
Raja Kevinaughley masih mengamati sosok kecil asing di
hadapannya ini. “Apa dia berbahaya ?”
Gavin menggeleng, “Sejauh ini tidak, Ayah, ia tampak
ketakutan dan menurut saat kami mengambil dari kapal itu. Mungkin ia terpisah
dari rombongannya,”
Raja Kevinaughley mengangguk.
“Baiklah bawa dia ke penjara bawah tanah,
biarkan dia istirahat dulu. Beri makanan yang layak. Bagiamanapun juga dia
tetap seorang anak,” perintah Raja Kevinaughley.
Caddaugh mengangguk, dan langsung menggiring anak itu.
Penjara bawah tanah??
Kian terkaget. Apa yang akan ayahnya lakukan pada anak itu di penjara
bawah tanah. Toh penjara itu sudah lama tidak digunakan, karena ayahnya tidak
pernah menahan siapapun, ayahnya adalah Raja yang paling baik hati dan
bijaksana. Tingkat criminal di Kerajaan Eoghan dapat dikatakan nol, karena
itulah semua rakyatnya hidup makmur dan bahagia.
Kian melihatnya dengan simpati. Mudah-mudahan ayahnya
pun tetap bijaksana dengan makhluk asing ini. Sepertinya anak itu sebaya
dengannya sama-sama berusia 12 tahun.
“Tolong aku !!”
Kian terkesiap dengan suara tiba-tiba masuk di
telinganya. Ia langsung menoleh pada Bryan dan Mark yang berdiri di sampingnya.
Tak ada reaksi dari mereka berdua. Bibir tertutup rapat, dan mata tak lepas
dari anak malang itu.
“Aku tidak berbahaya,” terdengar
lagi membuat Kian merinding, suara dari mana, dan siapa yang berbicara. Tidak
mungkin sepunya Mark, karena meski sepupunya itu memiliki suara terbaik di
seluruh kerajaan Eoghan, tidak mungkin Mark bisa berucap tanpa membuka mulut.
Perhatian Kian langsung pada sosok yang dibawa Caddaugh.
“Kamu….?” tanya Kian hati-hati terarah
pada sosok terbelenggu dan tertutup mata itu.
“Iya, aku …., tolong aku …,” sahutnya
membuat Kian terkaget. Makhkluk aneh itu berucap, dia bisa bicara. Tapi kenapa
bibirnya tidak bergerak.
“Eh, tunggu !!” sergah Kian
mengejar mereka, tapi sebuah tangan menahannya.
“Mau kemana, Kian,” tahan Mark.
“Aku mau ikut mereka.”
“Tidak bisa, kamu tidak bisa
melewatkan kelas Sir Simonley lagi. Kemarin kamu melewatkan karena sibuk
bermain lumpur. Nanti aku yang kena marah.”
“Tapi ….” Kian sempat akan
memprotes, tapi tangan besar Bryan sudah menarik menuju kelas Sir Simon.
“Jangan buat kita dalam masalah lagi, Pangeran….” sengan suara sangarnya.
Kian terkatup, dan dengan terpaksa mengikuti Bryan dan
Mark masuk ke dalam kelas musik Sir Simonely. Sepertinya, rasa penasarannya
harus ia simpan hingga kelas berakhir. Dan setelah itu, ia akan langsung menuju
penjara bawah tanah, untuk melihat keadaannya. Anak itu memiliki kelebihan,
anak itu bisa berbicara tanpa menggerakkan bibir! Itu aneh !! Kian harus
bertemu lagi dengan dia.
TBC Part 2
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
feed my blog nyoo !!