18 Okt 2012

Friendship and Alliance - Part 13


Summary : Ini adalah project cerita berantai di The Westlife Author yang dikerjakan oleh berbagai macam author yang ada disana. Enjoy :)

Friendship and Alliance - Part 13


Derap kaki para prajurit yang terbalut baju zirah dan di persenjatahi dengan pedang dan perisai, digabung dengan pasukan berkuda lengkap dengan tombak panjang dan bendera besar yang menggambarkan lambang kerajaan Eoghan. Menghiasi perjalanan para pasukkan terpilih itu untuk menyelamatkan Pangeran Kian dan Mark serta Bryan dan Tuan Nicky di Ztromfist Forest. Di antara rombongan prajurit terpilih itu, diikut sertakan pangeran Gavinaughley, Pangeran Thomasleaghly dan Caddaugh. Tak lupa juga, Shane yang bisa dibilang sebagai biang keladi dari permasalahan ini juga ikut serta dalam rombongan itu.

Shane berada di atas kuda yang sama dengan Pangeran Gavin. Sebisa mungkin Shane mengendalikan ketakutannya sendiri. Tubuhnya masih berguncang hebat. Gavin yang masih murka dengan malapetaka yang menimpa adik dan sepupunya hingga dua orang kepercayaannya itu, merasakan ketakutan yang amat sangat dari tubuh kecil yang berada di belakangnya. Amarahnya sedikit meredah, mengingat begitulah reaksi adiknya jika sedang ketakutan. Dengan penuh sayang, Gavin menepuk tangan Shane yang melingkari pinggangnya untuk memberikan sedikit kekuatan untuknya. Awalnya Shane tidak percaya, bahwa Pangeran Gavin yang tegas, persis seperti Raja Kevin itu bisa memberikan tepukkan yang menenangkan itu.


*****

"Jadi, bagaimana ?" Suara Mark memecah keheningan diantara mereka.

Wajah cantik Cattleya yang berusaha menahan rasa sakit itu memandang gusar ke arah 4 orang di depannya.

"Jika kalian berempat tidak ingin mengorbankan wujud manusia SEMPURNA kalian ! Lebih baik kalian pergi dari sini ! Bukankah kalian memiliki penjelajah waktu diantara kalian ?" Semburnya ketus.

Mereka semua terkejut dengan suara yang keluar dari mulut Cattleya, yang merambat ke gendang telinga mereka dengan tajam.

Nicky menancapkan pedangnya di tanah dan berdiri menumpu pada pedangnya,

"Aku bukan seorang pengecut ! Aku dibesarkan oleh ayahku dengan motto Sehidup Semati Sampai Titik Darah Penghabisan, Setia Mengabdi Kepada Kerajaan Eoghan !"
"Huhh.. !!" Dengus Cattleya, "Omong kosong belaka ! Aku berani bertaruh, kau tidak akan berani mempertaruhkan kepalamu demi Kerajaan Eoghan !" Semburnya menantang.


Nicky yang belum pernah dihina seperti ini, apa lagi oleh seseorang yang baru di kenalnya beberapa jam yang lalu. Menarik pedangnya keluar dari tanah dan memutarnya tepat ke arah lehernya. 2cm sebelum pedang itu mengenai lehernya, sesuatu yang keras menangkisnya.

"Lelaki bodoh !" Kata Cattleya disela-sela tawa cantiknya.

Ternyata sebuah tongkat indah yang di pegang oleh Cattleya yang tidak tahu dari mana munculnya itu-lah yang menangkis pedang Nicky. Tongkat itu cantik dan agung, bertatahkan batu mulia beraneka bentuk dan warna yang memikat hati.

Mark, Bryan, Vivi dan Frey hanya bisa menonton dengan tegang, mereka menyaksikan bukti kesetian Nicky dengan nafas tertahan.

"Jadi, bagaimana ? PEMBERANI ?" Goda Cattleya seraya menggosok-gosokkan tangannya di tongkat agung itu.

Baru saja Mark ingin membuka mulut, Cattleya dengan cepat memotongnya,

"Tongkat ini muncul dari dalam diriku. Ketika aku berhasil menemukan pemberani yang sesungguhnya." Ucapnya dengan ekspresi datar, "Dengan adanya tongkat ini, akan memudahkan kita menemukan awan yang tepat. Jika tidak ada tongkat ini, yahh.. Terpaksa kita harus menunggu hingga pagi dan memilih awan dengan cara manual. Jadi apa keputusan kalian ?" Tanyanya lagi.

Mark, Nicky, Bryan, Viki dan Frey mengangguk tegang, seolah mereka selamanya tidak akan dapat berbicara lagi. Biarpun Nicky baru saja di puji oleh Cattleya, pujian itu tak mengubah ekspresinya sama sekali.

"Aku tidak menerima anggukan ! Apa kalian bisu ?!" Suara harpa dari surga yang dikeluarkan Cattleya saat mereka pertama kali bertemu, berubah menjadi suara halilintar yang dashyat yang menyambar-nyambar gendang telinga mereka.

"WE IN !" Mereka bersorak penuh semangat.

Sebuah simpul kecil, tapi manis menghiasi wajah cantik Cattleya.

"Bryan ! Nicky ! Gambar lingkaran disana !" Perintah Cattleya anggun seraya menunjuk tanah lapang yang berada tak jauh dari mereka, "Frey, gambar bintang di dalam lingkaran yang sedang dibuat mereka." Pintahnya lagi, "Viki, Mark. Bisa tolong bawa aku ke tengah-tengah lingkaran itu ?"


Mereka pun mengganguk pasti seraya memapah Cattleya ke tengah gambar lingkaran dan bintang itu. Yang sedang mereka buat dengan batu yang sedikit lancip.

Setelah lingkaran dan bintang itu selesai di gambar dan Cattleya sudah duduk bersila ditengahnya. Mark, Bryan, Nicky, Viki dan Frey ikut duduk bersila di setiap sudut bintang itu.

"Aku harap kalian siap." Suara lembut Cattleya memecah ketegangan mereka semua.

Tidak ada jawaban dari mereka semua, mereka terlalu tegang untuk menjawab sepatah kata pun. Cattleya menarik nafas panjang, mengacungkan tongkat itu tinggi-tinggi ke atas langit sambil menggumamkan sesuatu dari bahasa asing yang tidak mereka kenal sepatah katapun. Sekejap, dari ujung tongkat itu, muncul seberkas cahaya suci, yang membuat siapa saja yang melihatnya menjadi tenang. Lama-lama cahaya itu menampakkan sebuah patung burung suci yang amat cantik, menyinari langit malam yang sudah mengepung mereka. Cahaya yang keluar dari diri patung burung itu, mengubah langit malam menjadi langit pagi dengan ajaibnya, dan yang berubah hanya keadaan langit yang berada di dalam lingkaran yang mereka buat.

"Viki.." Suara Cattleya memanggil
"hmm..." kegugupan Viki hanya mengizinkan mulutnya untuk mengeluarkan sepatah kata itu.
"Aku tidak bisa menjamin, Blinking Rune-mu masih bisa digunakan setelah Transformasi ini."

Viki menelan ludahnya dengan susah payah, dan mengangguk pasrah

"Viki siap menerima semua resikonya. Karena Pengeran bisa terpisah juga gara-gara Viki." Viki berusaha menahan tangisnya.

"Bersiaplah, kalian semua..."

*****

"Apa itu yang bersinar itu ?!" Tanya Finnick tegas kearah anak buahnya, setelah ia melihat sesuatu yang bercahaya di sana.

Semua anak buahnya malah melontarkan pertanyaan yang sama diantara mereka. Tapi, Kian langsung bangkit dari duduknya dan berkata,

"Biar aku saja yang melihat apa yang terjadi disana." Katanya datar, seraya mengambil busur dan anak panahnya, lalu bertransformasi menjadi Sungeopelia.

******

Cattleya bertransformasi menjadi seekor burung cantik berwarna putih bersih, menyanyikan beberapa bait lagu merdu dan dengan sendirinya melayang ke atas awan tampa mengepakkan sayapnya sedikitpun. Saat Cattleya berhenti melayang ke atas, ia menggerakan sayapnya seanggun mungkin dan mengarahkannya ke Viki. Lalu Frey, Nicky, Bryan, dan Mark.

Cahaya terang nan suci itu membalut seluruh permukaan tubuh 5 orang tersebut. Setelah menunggu beberapa saat, Cahaya yang membalut tubuh Viki tiba-tiba hilang, dan Viki berubah menjadi seekor burung putih hampir sama seperti Cattleya, tapi ada sesuatu yang membedakannya. Lalu, Frey, Nicky, dan Bryan. Mereka berubah menjadi seekor burung putih gagah dan tampan. Tapi ada sesuatu yang aneh, Cahaya suci yang membalut tubuh Mark itu sampai sekarang belum hilang-hilan juga.

Dan mereka mendengar suara anak panah dari kejauhan, dan anak panah itu, menembus cahaya suci yang membalut tubuh Mark. Terdengar erangan kecil, dan cairan yang berwarna merah meleber permukaan tanah. Tubuh Mark yang masih terbalut cahaya itu, ambruk ke tanah.

TBC Part 14

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

feed my blog nyoo !!

 

Template by BloggerCandy.com | Header Image by Freepik