12 Jul 2012

Moonlight - Chapter 1


MOONLIGHT
Rating    : M (17+)
Genre     : Adventure, Tragedy
Warning : Violance, Whodurnit, Savage, Sadisme

Summary : Kira Shirogane and Ryuki Harada has a sibbling, both of them are a great fighter. one night when the moonlight so beautiful they start their adventure

Chapter : -


     Semburat merah matahari masih dapat terlihat di ujung kaki langit. Cahayanya yang tampak bagai tudung merah besar yang menutupi langit. Suara-suara gagak pun mulai terdengar, melayang terbang bagakan benang hitam yang menghiasi tudung merah langit. Percikan air terdengar sendu dari pancuran bamboo mewah yang ada di kolam pekarangan taman itu. Menambah suasana nyaman dan tentram di rumah tradisional Jepang itu. Tapi kedamaian dan ketentraman suasana senja ini tidak berlaku bagi dua manusia yang berada di dalamnya.
          “kii-channnnnn, kamu yakin soal ini ??” Tanya seseorang yang berwajah sangat cantik.
          “BISHO, diam kau !!!!” jawab seseorang tadi dengan nada ketus
          “kii-chan gue bilang apa soal jangan panggil gw BISHONEN” jawab seseorang yang berwajah cantik tadi dengan dingin.
          “emang lu Bisho kan ?? udahlah Ryu diem aja lu jangan ganggu gue, dan stop juga panggil gue kii-chan. BAKKA !!’
          “baiklah KIRA SHIROGANE, gue tanya sekali lagi lo serius sama rencana lo ini ??” tanyanya dengan nada mengancam
          “yaa gue udah yakin 100% RYUKI HARADA dan sana pergi jangan ganggu gue lagi kalau lo disini cuma buat tanya-tanya pertanyaan gak jelas kaya gitu !!” jawab kira dengan nada serius
          “oji-sama sudah tau ??” tanya Ryu serius. Kira terdiam seketika, kemudian menganggukan kepala
          “oji-sama sudah memberikan izin untuk ini. Kalau dia tidak memberikan izin mana berani aku melakukannya. Lagipula ini sudah waktu yang tepat untuk melakukannya” Ryu terdiam dengan jawaban yang diberikan oleh Kira, lalu dengan hati-hati Ryu bertanya
          “bagaimana dengan misa-chan ?? apa dia tau soal ini ??” pertanyaan itu mengagetkan Kira hingga membuat barang yang dipegannya tadi terjatuh dan cepat-cepat diambilnya. Suasana pun menjadi sunyi
           “ . . . . aku tidak peduli dengannya, dia bukan siapa-siapaku!! Lebih baik kau pergi darisini kalau tujuanmu kesini hanya ingin menghujaniku dengan pertanyaan bodoh itu, daripada membantuku”
            Ryu tampak terkejut mendengar pernyataan Kira, tapi kemudian dia tertawa “hahahaha, tak akan. Mana mungkin aku melewatkan pesta ini, tanganku sudah gatal ingin berpesta lagi” jawab Ryu enteng
          “hmmm, kapan y ague terakhir kali pesta ??” tanya Ryu sambil mengingat-ingat sesuatu “ohhh yaa, waktu gue masih 15tahun. Berarti 3 tahun yang lalu dong, sudah lama banget yaa” seru Ryu dengan mimik sedih
          ”ohhh diam kau RYU !!” seru Kira kesal
          “hahahaha, sudahlah kii-chan jangan marah—marah gitu. Lagipula kamu pasti membutuhkan bantuanku nanti” jawab Ryu riang sambil mengacak-acak rambut hitam Kira lalu pergi meninggalkan Kira yang terlihat kesal dengan riang.
          “BAKKA NO BISHONEN !!!!” teriakku kesal diperlakukan seperti anak kecil tadi.
* * *
     Semburat merah di kaki langit pun berganti dengan kegelapan malam. Tapi malam ini berbeda, cahaya bulan purnama bagaikan lentera besar di gelapnya malam. Aku menatap langit malam yang indah ini dari roka sekitar rumah
          ‘hmm langit yang sama dengan waktu itu’ lamunku, yang dipecahkan oleh suara Ryuki
          “kii-chan, sudah siap belum” tanya Ryuki dari dalam rumah
          “apa kau tidak melihatku, huh ??” Ryuki menelitiku dari atas sampai bawah
          “yapp, sepertinya kau sudah siap. Aku juga sudah siap, kita pergi sekarang ??”
          “kau sudah membawa peralatanmu seperti biasa ??” tanya Kira sanksi
          “hahahaha, tentu saja gak akan pernah ketinggalan barang yang satu itu ma”
          “oke lets start the party Ryu” jawabku sembari berdiri dan pergi mendahului Ryu meninggalkan rumah
          “heiii, jangan meninggalkanku kii-chan !!” seru Ryuki sambil berlari mengejarku. Lalu kami pun berjalan bersama dibawah naungan bulan purnama

* * *

     Dapat dilihat dari atas sini, sebuah rumah tradisional mewah yang lebih besar dari rumahku tadi. Berdiri dengan megah diselubungi baris pepohonan yang rapat. Aku memperhatikan pintu gerbang yang sangat besar dan mewah  berdiri kokoh dan dijaga oleh setidaknya 10 orang penjaga. ‘hmm tidak banyak’ aku masih memperhatikan sekeliling rumah itu
          “Ryu kau siap ??” tanyaku
          “hahahaha, tentu saja kau tak lihat apa tanganku ini sudah gatal ingin berpesta sepuasnya malam ini ??” aku pun tertawa, aku juga sangat bergairah ingin berpesta mala mini. Pesta pertamaku, memang aku belum pernah berpesta sekalipun. Aku menyimpannya untuk berpesta sepuasnya disini, di rumah mewah ini. Aku tertawa bahagia
          “siapp kii-chan ?? jangan sampai tersandung kakimu sendiri dan terbengong melihat keahlianku berpesta oke !!” seru Ryuki girang sambil melompat turun dan berlari menuju gerbang tersebut.
          “BAKKA NO BISHO, apa yang kau lakukan bodoh !!” aku berlari mengejar Ryuki dan saat tertangkap langsung saja aku memukul kepalanya
          “auchhhh, sakit kii-chan !!” rintihnya sambil memegangi kepalanya yang tadi kupukul
          “BISHO,  gunakan otakmu sedikit !!” seruku panas
          “watashi bisho no yobidashi o teishi *berhenti memanggiku bisho* !!!!! lagipula itu penjaganya cuma sedikit, pengecut banget lo !!!” jawab Ryuki tidak kalah panas, aku pun tidak terima dikatai begitu.
          “arghhh Ryuki penjaganya gak cuma sepuluh itu aja. Kalau kita serang mereka dari pintu utama kita akan langsung ketahuan dan rencana gue bisa gagal semuanya !!!”
          “yaelahh kii mereka paling penjaga-penjaga level teri” ucah Ryuki meremehkan “okubyomono wa ikenai *dasar kau pengecut*
          “BAKKA, GUE BUKAN PENGECUT BISHO!!”
          “sial, emang rencana lo apa sih ??” tanya Ryuki tidak sabar. Akhirnya aku membisikkan rencanaku “yaa baiklah kalau begitu” jawab Ryuki setuju
          “ayoo, daripada lo ngelawan ikan teri macam mereka ada yang lebih menarik buat lo, sekarang lo ikutan gue dan gak usah banyak protes !!” jawabku tegas sambil berlari mendahului Ryuki mengitari rumah tersebut. Akhirnya aku berhenti, masih di dalam lindungan pohon dapat kulihat gerbang yang lebih kecil dari gerbang utama tadi. Gerbang itu hanya dijaga oleh dua orang berpakaian kimono.
          “cuihhh, dua orang doing. Mereka ngeremehin kita apa ??” seru Ryuki meremehkan
          “hahaha sudah diam kau Ryu” seruku sambil memperhatikan pohon-pohon disekitar, akhirnya aku menemukan apa yang kucari
          “Ryu, tugas pertama lo nih” seruku sambil menunjuk pohon besar yang berdiri tidak jauh dari kami
          “ya, ya, ya” jawab Ryuki dengan malas, kemudia dia memanjat pohon itu dan dengan cekatan dia memanupulasi kamera pengintai yang ada di pohon itu. Tidak sampai lima menit dia sudah selesai “udah tuhh”
          “hahaha arigatou ryu-sama. Sekarang lo mau pilih yang mana tuh ?? gue yang kimono hitam ya !!” ta nyaku sambil menunjuk kearah pria berkimono hitam yang bertubuh lebih besar daripada teman satunya.
          “terserah lo deh palingan juga kelas cere tuh dua orang !!”
          “hahahaha, terserah lo deh Ryu” aku pun menutupi wajahku dengan kain seperti ninja, begitu juga dengan Ryu “oke lets start the party Ryu”


next Chapter 2


nb : i made its special pake telor for kira and ppi ishi, nuhunnn kalo kurang sadis sama kegajean ceritanya. :D
di comment yaa :)

4 komentar:

  1. Lanjut cha XD asik nih kayaknya sadis

    BalasHapus
    Balasan
    1. wahahahaha malik gk boleh baca blm 17thn XDXD besok aja baca.a XDXD

      Hapus
  2. Balasan
    1. ehhhhh buye :o
      gak tau deh ?? :/
      buye blm komen kali :D

      Hapus

feed my blog nyoo !!

 

Template by BloggerCandy.com | Header Image by Freepik