24 Jun 2015

#FF2in1 - Origami

Origami
Mentari menelisik masuk kamarku penuh dengan kardus-kardus menumpuk, baju-baju yang setengah tersusun di dalam koper, puluhan buku yang masih tersusun rapi di dalam rak. Biarkanlah itu semua aku dapat membereskannya nanti, kini aku masih membongkar buku-buku kuliah lamaku. Lembar-lembar binder penuh coretan dari tulisan dosen di papan tulis hingga doodle kebosananku. Tawa kadang terlepas tiap melihat catatan yang membawaku ke masa lalu. Kusingkirkan lembar binder tersebut, kini kuberalih pada buku-buku tebal yang sanggup membuat pingsan seseorang bila kejatuhannya. Buku tentang berbagai ilmu ergonomi, produksi dan macam hal lainnya. Satu buku menarik perhatiannku, de garmo itulah penulisnya. Aku ingat buku berbahasa inggris nan tebal yang harus kubawa tiap mata kuliah dosen-paling-menyebalkan-itu, aku tertawa lagi.
                “Hahahaha, kangen juga sama buku ini. Ibu Priti masih ngajar nggak ya di kampus?” tanyaku sambil mengambil buku yang beratnya bisa sampai tiga kilo itu.
Aku membuka asal halamannya dan tanpa sengaja selembar origami berbentuk hati jatuh. Mataku terpaku aku masih menginggat origami ini, origami yang diberikan olehnya. Origami ini pun mengambil alih pikiranku kembali ke tujuh tahun yang lalu.
                “Raja!! Balikin buku de garmo aku, kamu tau kan Si Priti itu bisa nyebelin banget kalau ada mahasiswa yang nggak bawa tuh buku keramat.” Aku berlari mengejar Raja
                “Iya nanti jam ketiga gue balikin ke lu ya!” Raja pun berlalu dengan santainya.
Jam ketiga pun telah berlalu, aku menunggu Raja di taman tangah kampus. Mencari sosok pria dengan rambut cepak dan berkumis tipis itu.
                Dia terlihat di ujung tangga sana melambai kepadaku. “Lama, buruaan udah mau masuk nih kelasnya.” Raja hanya tersenyum jahil dan segera memberikan buku itu kepadaku.
Tanpa basa-basi aku berlari menuju kelas-terakhir-di-sorehari-dengan-dosen-paling-menyebalkan-itu, selamatnya dosen itu belum datang saat aku sampai di kelas.
                “Thanks god!” aku mengatur napas sejenak dan terpaksa harus duduk di depan karena bangku belakang sudah penuh.
Tiga puluh menit berlalu tanpa kehadiran Bu Priti, kemudian salah seorang temanku yang dengan ajaib bisa dekat dengan Bu Priti memberitahukan bahwa beliau tak bisa masuk karena harus ke dokter gigi.
                “Sial.” Rutukku aku segera keluar kelas mengendong buku de garmo itu dan tanpa sengaja selembar origami terjatuh.
Aku segera mengambilnya, disana tertulis sebuah puisi cinta milik shakespeer dan pernyataan cinta dari Raja. Tak sampai kagetku selesai, Raja sudah berdiri di depan pintu kelas tersenyum penuh arti padaku.
Kembali pada masa ini, aku tersenyum menatap sasi bisu cinta masa mudaku. Aku tersenyum pahit, ingin hati meremas origami tersebut menginggat segala hal yang dilakukan Raja kepadaku. Dia baik, pria terbaik yang pernah kutemui atau mungkin pria bertopeng terbaik yang pernah aku temui. Ia masih pria baik hingga ia dengan teganya meninggalkanku tanpa kabar dan pulang dengan cincin dan seorang wanita hamil digandengannya.
                “Sialan!” aku meremas origami tersebut dan melemparnya ke tong sampah.

“I hate this part paper hearts, and I’ll hold a piece of yours...”

Flash Fiction ini ditulis untuk mengikuti program #FF2in1 dari www.nulisbuku.com di Facebook dan Twitter @nulisbuku

17 Jun 2015

#FF2in1 - Tebing

“Jon!” teriakan itu bergema untuk yang kesepuluh kalinya.

Aku tak mempedulikannya, tangan ini masih meraba-raba mencari celah diantara bebatuan tebing. Kakiku masih mantab berpijak di salah satu bebatuan. Mataku masih memberikan fokus terbaiknya di tebing ini dan aku terus mendaki.

“Woi, Jono istirahat dulu lu. Lu belum berhenti dari kita tracking tadi!” peringatan itu berkumandang lagi dari teman-teman di bawahku.

“Tanggung, waktunya sebentar lagi nih.” Jawabku terengah-engah, teman-temanku hanya bisa menghela napas lalu membereskan peristirahatan mereka dan bersiap-siap menyusulku.

Mata dan otakku kini difokuskan pada bebatuan tebing di depanku. Tebing ini sudah kutaklukan puluhan kali baik sendiri, bersama ASTACALA –mahasiswa pecinta alam di kampusku-, maupun bersamanya. Ya bersamanya, bersama gadis berkuncir kuda tersebut. Gadis yang berhasil mengalihkan fokus mata, otak dan hatiku dari tebing ini kepadanya. Gadis yang telah memberikan beribu makna kehidupan kepadaku. Mengajarkan arti dari sebuah cinta dan kasih sayang yang bukan melebihi orang tuaku tapi memiliki tempat tersendiri di tiap ruang hatiku. Dari semua itu pula, dia gadis yang juga merenggut semua kupu-kupu yang ia ciptakan dari perutku.

“Argh, sial.” Aku salah memegang celah tebing dan hampir membuatku terperosok jatuh bila tidak dengan sigap aku meraih batuan menojol di dekatnya.

“Fokus Jon, fokus. Tinggal beberapa meter lagi.”

Kembali aku memfokuskan diri pada tebing di depanku. Lalu mengerahkan seluruh tenaga dan kemampuanku untuk memanjat sisa tebing itu. Tidak terlalu sulit juga bila aku sudah bisa fokus pada tebing di depanku. Tidak berselang lama aku sudah sampai di puncaknya, keringat sudah bercucuran membasahi kaus hitamku. Aku melihat ke bawah dan teman-temanku sudah hampir setengah jalan memanjat tebing ini.

“Woi, kalian buruaan tinggal sepuluh menit lagi nih waktunya.” Teriakku sambil melihat jam tangan yang menunjukkan waktu pukul 14:35.

Aku mendengarkan teriakan dari bawah sana menandakan bahwa dalam sepuluh menit kedepan mereka sudah akan sampai disini.

Kutelusuri puncak ini, mengorek kenangan yang seharusnya kuhilangkan. Ratusan kali mencoba maka ratusan kali pula aku gagal dan puluhan kali juga aku kembali ke tebing ini. Aku duduk di depan sebuah batu besar. Batu yang benar-benar besar hingga orang bisa duduk diatasnya. Aku menatap batu itu lama.

“Jon, sudah jam 14:45.” Dewa salah seorang temanku menyadarkanku.

Kini aku berdiri masih menatap batu besar itu, nanar. Aku mengeluarkan sebuah kotak beludru dari kantung celanaku.

“Sheila will you marry me?” aku menahan nafas, mencoba bertahan agar air mata ini tak lolos dari mataku.

Sheila orang yang membuatku jatuh hati dan membuatku benar-benar gila saat kehilangannya dua tahun lalu di tebing ini, di batu besar ini. Semuanya masih terekam jelas tentang rencanaku melamarnya di tebing ini, tentang perjalanan kami dan tentang ia yang terjatuh dari batu besar ini.

Untuk Sheila
Sahabat, Petualang dan Kekasih Hatiku
22 Jul 1990 – 23 Jul 2015

Love Jon



Flash Fiction ini ditulis untuk mengikuti program #FF2in1 dari www.nulisbuku.com di Facebook dan Twitter @nulisbuku

1 Jun 2015

Menulis Random Setiap Hari 2015 by Nulisbuku.com

WOW!!
Rasanya nih blog sudah sangat berdebu dan usang sekali dilihat dari post terakhir aku yang well tertanggal 04 September 2013 dan sekarang tertanggal 01 Juni 2015. Jadi bisa dikira sudah hampir dua tahun nih blog gak terisi dan tak tersentuh. Hahahahaha what a pity...

Oke daripada ngobrol ngarol ngidul gak jelas dan bikin nyesek, mau kasih info dan bakalan jadi project liburan gue selain harus magang! yaitu #NulisRandom2015

Project dari NulisBuku.com yang menurut gue bagus buat GUE dan KALIAN yang merasa mulai kehilangan semangat dan kerajinan buat nulis lagi.

Dikutip dari fanspage NulisBuku.com:
Ajakan Menulis Random Setiap Hari! ‪#‎NulisRandom2015‬
Kita semua setuju bahwa perjuangan untuk menulis setiap hari, di setiap pagi itu adalah pergumulan hampir setiap orang di dunia. Mungkin saja rasa yang memberatkan adalah disebabkan tidak adanya teman seperjalanan.
Karena itu, mulai hari Senin, tanggal 1 Juni 2015 ini, kami ingin mencari teman seperjalanan menulis setiap hari. Benar, Siapa saja!
Syaratnya hanya satu: TIDAK ADA SYARAT.
Kamu boleh menulis apapun, sebanyak apapun bahkan jika memang hanya ingin menuliskan satu paragraf saja juga boleh.
Tujuan ajakan ini hanya satu: Kita ingin mengelabui otak kita supaya kebiasaan menulis ini menjadi sebuah kebiasaan rutin yang harus kita lakukan. Seperti menggosok gigi setiap pagi. Serta, aku harap kita bisa bersenang-senang dalam menulis tanpa takut dianggap tidak inspiratif, bodoh, dan lain sebagainya.
Berani?
CARANYA:
Posting tulisanmu di notes Facebook-mu, atau boleh juga di blog pribadi. Kemudian bagikan link postingan tersebut kepada siapa pun yang ingin kamu bagikan. Boleh tag siapa pun. Silakan juga jika ingin memposting paragraf pertama dan link blogmu di grup Nulisbuku Comunity yang ada di Facebook ini.
Ajakan ini akan berlaku mulai Senin, 1 Juni 2015 hingga Selasa, tanggal 30 Juni 2015. Kamu bisa mempersiapkannya dari sekarang. Mulailah banyak membaca buku, artikel atau apa saja sebagai bahan supaya tidak kehabisan bahan bakar di tengah-tengah perjalanan.
Pada hari terakhir nanti, kita akan bagikan pengalaman ini. Aku yakin kita akan mendapatkan pengalaman-pengalaman baru yang berbeda-beda.
Siap? Mari memulai petualangan ini bersama, kita mulai menulis di hari pertama, Senin, tanggal 1 Juni 2015!
Be Brave!
Nah udah baca kan syaratnya apa, bagi gue lumayan buat ngasah tulisan lagi yang dirasa makin alay saking jarangnya nulis lagi.

Sekian dulu kayanya buat hari ini, buh-bye :*

3 Sep 2013

The Carpenter ch.1

holaaaaaaaaaaaaa, blognya udah berdebu ya :?
hehehehe, maaf karena jarang update lagi, entah kenapa pak ilham sama pak mood jarang dateng nemuin aku #eaaaa

stop kali ini mau share ceritaku yang terinspirasi sama Finn-nya mamak keav :D
so enjoy aja yaa :)
------------------------------------------------------------------------------------------------------------

The Carpenter

                Hutan itu tampak hebat dengan ribuan pohon tinggi menjulang berlomba-lomba mencapai kaki langit. Berbagai tumbuhan tropis pun tampak menyemarakan hutan hebat tersebut. Disela-sela keagungan hutan tersebut terdengar suara riuh rendah para penghuni hutan. Mulai dari yang tingginya berpuluh-puluh meter hingga hanya beberapa meter saja, mereka semua seperti mengadakan lomba lari massal yang diikuti oleh semua penghuni hutan. Burung-burung berkoak ramai memeriahkan suasana perlombaan itu, para predator mengaum keras tak mengindahkan berbagai hewan yang biasanya akan membuat mata mereka kelaparan. Keagungan hutan sekarang seperti tertutup oleh kekacauan perlombaan lari ini. Mata para hewan itu tampak keakutan menatap langit yang sudah berubah senja walau sekarang terbilang masih pagi. Bintang-bintang hitam menghiasi pagi berlangit senja ini. Langit seperti mengadakan parade bintang jatuh walau mereka tak dapat mengabulkan satu permohonan pun dari para penghuni hutan.
                Di tengah hutan tersebut berdiri dengan megah sebuah gunung raksasa. Gunung itu tampak menjulang diantara ribuan pohon yang menghiasi hutan hebat tersebut. Ia adalah pusat dari hutan hebat itu. Gunung yang dahulu adalah sumber kehidupan para penghuni hutan, kini tampak berang. Asap sudah mengepul hebat mengeluarkan abu vulkanik dan berbagai material bumi yang dengan segera merasuk dalam sistem respirasi para penghuni hutan. Secara perlahan dari mulut kawah terlihat semburan merah yang semakin membesar dan mulai memuntahkan batu-batu api yang segera membakar hutan hebat itu. Lava merah menyala segera keluar dari mulut kawah menyelimuti gunung agung tersebut. Para penghuni hutan berlari semakin cepat dengan bahaya tepat dibelakang mereka. Kini lava sudah mulai turun mengikuti aliran sungai dibawah gunung agung tersebut. Lavanya yang panas sewarna dengan senja di langit pagi ini, dengan letupan-letupan kecil yang dalam beberapa detik segera menyapu bersih apapun yang mereka lewati. Keadaan bertambah semarak dengan hujan meteor dan...
                TING..TONG...
                “Finn, buka pintunya,” sebuah suara manusia memecah keadaan hutan tersebut.
                TING...TONG...
                “Ayolah Finn aku tahu kau sedang di dalam, cepat buka pintunya.”
                Dengan segala keengganan seorang pria blonde berdiri dari singasananya yang telah turun bebeapa centi karena terlalu lama ia duduki.
                “Ahh, lama sekali kau membukakan pintu.” Dari arah pintu segera masuk seorang pria dengan satu kantung belanjaan di tangan kiri, dan tangan kanannya yang entah memegang apa. Mungkin boneka dilihat dari bulu-bulu putih yang menyembul dari dalam jaketnya.
                Finn kembali duduk disinggasananya melanjutkan menonton “The Greatest Volcano” ditemani dengan segelas susu hangat dan beberapa nachos yang dibelinya dalam perjalanan pulang ke apartemen ini.
                “Kau belanja apa saja?” tanya Finn dengan mata masih terfokus pada adegan lahar panas di depannya.
                “Apa kau tidak lihat kulkas kita sudah kosong melompong seperti itu?” jawab Ray ketus.
                “Ditinggal beberapa hari saja sudah seperti ini, baagaimana nanti. Kuyakin kau hanya akan bertahan hidup dengan makanan seng itu.” Ray menatap tumpukan kaleng kosong bekas sarapan Finn tadi pagi.
                “Hahahaha, untuk itulah kau disini Ray.”
                “Aku lapar kau mau masak apa hari ini?”
                “Paprika bakar,” jawab Ray asal sambil terus mengeluarkan barang belanjaan satu persatu
                “Hei kau tahukan kalau aku tidak suka paprika,” Finn mengalihkan pandangan lahar panas tersebut ke pria yang masih sibuk mengeluarkan barang belanjaan dengan satu tangan itu.
                “Kan masih ada makanan sengmu, kau makan itu saja.”
                “Ohhhh, jangan begitulah Ray.” Ujar Finn dengan mimik sedikit memelas.
                GUK!!
Keheningan menyusup diantara partikel karpet merah yang tertumpah kopi beberapa waktu lalu dan juga diantara dua manusia yang sedang berdebat tadi. Mereka saling pandang, siapa salah satu dari mereka yang bisa mengeluarkan suara seperti itu.
GUK!!
Mata mereka saling bertemu sebuah tanda tanya jelas tergambar di retina mereka.
“Ray...,” Finn menguak kesunyian ini.
Ray mengalihkan pandangan sambil mempererat jaket kulit hitam tebalnya.
“Ray, apa yang kau sembunyikan?” tatapann Finn sedang menyelidik boneka putih yang ada dibalik jaket Ray.
“Tak ada!! Aku sudah selesai, aku akan menengok apakah kamarku masih utuh atau sudah porak poranda,” dengan cepat Ray berusaha lari ke kamarnya.
“Jangan bercanda Ray, lepaskan jaketmu!”
“Tidak,”
“Ayolah Ray apa yang kau lakukan dengan jaket kulit hitam tebal itu di musim panas seperti ini?” Finn sudah berhasil menghalangi jalan Ray menuju kamarnya.
“Dan kau sendiri, menonton “The Greatest Volcano” dengan susu dan nachos panas? Apakah itu tidak menentang musim panas namanya?” dalih Ray sambil terus berusaha melarikan diri.
“Musim panas disini kurang panas,” kini Finn mencoba memegang ujung jaket Ray, “hey, jangan pergi kau Ray.”
“Kurang panas bagaimana, dengan suhu 18° saja kita sudah kepanasan?” jawab Ray, “jangan tarik-tarik jaketku Finn.”
“Disini masih terlalu dingin mom bilang waktu dia honey moon ke Lombok cuacanya lebih panas dari disini, dan kulit dad langsung menghitam walau hanya berselancar dua jam saja.”
“Kalau begitu kau saja nanti yang kesana, sekarang lepaskan jaketku Finn!” tepat saat itu boneka dengan bulu-bulu putih menyembul dari balik jaket Ray.
GUK!!
“Prince??”

TBC...
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

24 Des 2012

Westlife Writing Competition

Assalamu'alaikum, Selamat Malam, Sugeng Dhalu , Bon Nuit ...

Hai… hai …hai …. Sudah 3 bulan nih, sejak kita bikin Kompetisi Fanfiction. Kita bikin lagi yuk J  

Alhamdulillah, Our Second  competition . . .

Sebelumnya sekali lagi, mewakili yang empunya page Neng http://www.facebook.com/Qorriza.putri.widyanti,  terima kasih kepada semua yang sudah join ke grup ini, dan makasih juga buat member yang udah promote grup ini :)

Westlife Writing Competition adalah kompetisi menulis fanfiction westlife yang dibuat oleh The Westlife Author . Kompetisi terbuka untuk semua WESTLIFER dan tentu saja bagi pemenangnya akan diberikan hadiah istimewa seperti pada kompetisi pertama. So come on join to our competition :) 

Syarat Peserta :


  1. Harus WESTLIFERS (tentunya)
  2. Kalian   harus sudah join http://www.facebook.com/groups/276696665765274/
  3. Add FB me    http://www.facebook.com/maria.triwiyani   (untuk tag naskah J )
  4. Hanya diperbolehkan mengirimkan Satu Karya Fanfiction
  5. Penyerahan Naskah dimulai dari tanggal 22 Desember 2012 - 31 Januari 2013


Kompetisi yang kedua ini, berjudul :  “Westilife Challenge Fanfiction”. Dengan hadiah utama  my very brand new novel ‘Beauty Love Adeline’  Insya Allah terbit Januari 2013   -  500 halaman.  

Agak sedikit berbeda dengan kompetisi yang sebelumnya, kali ini akan ada sedikit  tantangannya .

Ketentuan Naskah :

1.  Original
Naskah  yang kalian bikin HARUS ORIGINAL, bukan saduran, terjemahan, terlebih jiplakan. Ide harus dari kalian sendiri buatlah karya yang semenarik mungkin. Diperbolehkan menggunakan karakter buatan kalian sendiri.

2. Naskah Belum Pernah dipublikasikan di manapun.

3. Tipe Cerita :  Crosseover  Fanfiction   - (karena Original Novel ‘Beauty Love Adeline’ adalah crossover Fanfiction)  -
Menyatukan dua fandom dalam satu cerita, fandom Westlife dengan fandom salah satu serial tv yang kalian suka (barat, korea maupun jepang, asalkan bukan sinetron Indonesia)

4. Tema :  Keluarga, Misteri, dan sedikit humor   (bukan teenlit – terlebih cerita cinta SMA)

5. Panjang naskah : Minimal 10 lembar , maksimal 20 lembar.
font : Calibri
font size : 11

6. Non Slash (cinta sesama jenis) , Non Gore (plot penuh dengan darah, kekerasan, dan pembunuhan sadis) dan Non Lemon (cerita Sex dan Sexual Abuse) .

7.  Ketentuan memposting naskah :

  • Posting naskah kalian di Notes Facebook kalian, tag diriku  Maria ‘Adeline’ Triwiyani
  • kirimkan soft copynya by email ke   upiekiana@yahoo.com  dengan tagline  “I Joined Westlife Challenge Fanfiction”  di judul email , dan di akhir  naskah.


8. Naskah paling lambat diterima  20 Januari 2013   -  pukul  23:59

9. Naskah yang diikutsertakan di sini tidak boleh dipost selain di notes FB sampai tanggal pengumuman pemenang (seperti blog, fanpage dll)

10. Pengumuman Pemenang   10 February 2013

11. Penilaian :     1.  Originalitas cerita : Plot cerita yang baru dan berbeda dengan yang telah ada.
                       2. Penulisan cerita :  Bahasa Indonesia yang baik dan benar dan bukan bahasa alay dan  
tidak disingkat-singkat penulisannya.
                           3. Isi cerita

12 Pemenang :    
1. Naskah terbaik pertama :   ‘Beauty Love Adeline’ (Hard cover)
2. Naskah  terbaik kedua   :   ‘Beauty Love Adeline’ (Soft cover)
3. Naskah Terfavorite        :   “Lovely Rose 1st Rose Trilogy”  (Hard Cover)
(Penghitungan Favorite dihitung dari jumlah like dan favorite pilihan peserta  lainnya)


OKEY !!  SELAMAT BERKARYA  :)

Original Post
 

Template by BloggerCandy.com | Header Image by Freepik