1 Jul 2015

#FF2in1 - Playboy Heart

Playboy Heart

Saat itu istirahat siang, Dana seperti biasa bersama Gang Serigala –jangan tanya kenapa—sedang duduk-duduk santai di kantin menikmati mie ayam gratis dari fans mereka.
“Dan, itu ajakan si Refa gimana? Dia minta jalan hari Sabtu sama lu tuh!” Dana tak menghiraukan ucapan temannya itu, bahkan ia mengacuhkan mie ayam kantin yang terkanal lezat itu. Matanya kini tengah menatap seorang gadis di depannya.
Saras, gadis pindahan dari kampung itu benar-benar mencuri perhatian playboy kelas kakap SMA Harapan ini. “Pradana Adi Kusuma, si Refa ngelirik kesini mulu tuh. Gimana jawaban lu?” lagi temannya meminta perhatian Dana yang hanya dijawab dengan gelengan kepala dan Dana yang melenggang pergi.
Ia melenggang pergi dan meninggalkan uang 50 ribu di meja kantin, “itu buat bayar mie ayam dan bilang sama Refa gue gak bisa jalan sama dia. Sama dia maupun cewe-cewe lainnya, i’m out.” Ketiga temannya hanya bisa menatap Dana tak percaya, kesambet setan apaan tuh playboy satu.
Dengan langkah pelan Dana, mengikuti Saras yang tadi meninggalkan kantin. Senyum merekah di wajahnya, hatinya yang dulu mati kini kembali hidup berdetak tak karuan. Ia tersipu mendengar detak jantungnya sendiri. Hanya dengan bertemu dengan gadis itu, ia merubah segalanya.
“Hai.” Dana menyapa gadis tersebut kemudian tanpa permisi ia duduk disampingnya, “gak apa-apa kan duduk disini?”
Gadis itu mengangguk dan mengalihkan wajahnya yang sebersit terlihat tersipu malu, “kenalin gue Dana nama lu Saras kan?” ia hanya diam dan membalas dengan senyum simpul.
Kembali detak itu datang dan kembali tak karuan suaranya, Dana harap Saras tak mendengarnya. Kikuk kembali hadir mengisi sela diantara mereka, tak pernah sekalipun seorang Pradana Adi Kusuma mati gaya di depan seorang cewek. Tidak pernah ada dalam sejarah hidupnya.
“Bunga mataharinya bagus ya, dulu di kampung Ayah buatin saya taman kecil di depan rumah. Tapi sekarang udah gak bisa. Rumah kami sekarang gak bisa buat nanam tanaman.” Saras memecah keheningan diantara mereka.
Dana menatapnya dan entah terbesit dari mana ide tersebut ia mengucapkannya, “kalau gitu kita tanam aja disini. Nanti aku yang minta izin sama gurunya, kamu mau kan?”
Wajah Saras berbinar bahagia dan dari taman bunga itulah Dana menemukan pelabuhan playboy terakhirnya. Seorang gadis yang tanpa diduga telah menaklukan Dana dalam diam. She knock out his playboy heart.


Flash Fiction ini ditulis untuk mengikuti program #FF2in1 dari www.nulisbuku.com di Facebook dan Twitter @nulisbuku

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

feed my blog nyoo !!

 

Template by BloggerCandy.com | Header Image by Freepik