Playboy Heart
Saat itu istirahat siang, Dana seperti biasa bersama Gang
Serigala –jangan tanya kenapa—sedang duduk-duduk santai di kantin menikmati mie
ayam gratis dari fans mereka.
“Dan, itu ajakan si Refa gimana? Dia
minta jalan hari Sabtu sama lu tuh!” Dana tak menghiraukan ucapan temannya itu,
bahkan ia mengacuhkan mie ayam kantin yang terkanal lezat itu. Matanya kini
tengah menatap seorang gadis di depannya.
Saras, gadis pindahan dari
kampung itu benar-benar mencuri perhatian playboy
kelas kakap SMA Harapan ini. “Pradana Adi Kusuma, si Refa ngelirik kesini mulu
tuh. Gimana jawaban lu?” lagi temannya meminta perhatian Dana yang hanya
dijawab dengan gelengan kepala dan Dana yang melenggang pergi.
Ia melenggang pergi dan
meninggalkan uang 50 ribu di meja kantin, “itu buat bayar mie ayam dan bilang
sama Refa gue gak bisa jalan sama dia. Sama dia maupun cewe-cewe lainnya, i’m out.” Ketiga temannya hanya bisa
menatap Dana tak percaya, kesambet setan apaan tuh playboy satu.
Dengan langkah pelan Dana,
mengikuti Saras yang tadi meninggalkan kantin. Senyum merekah di wajahnya,
hatinya yang dulu mati kini kembali hidup berdetak tak karuan. Ia tersipu
mendengar detak jantungnya sendiri. Hanya dengan bertemu dengan gadis itu, ia
merubah segalanya.
“Hai.” Dana menyapa gadis
tersebut kemudian tanpa permisi ia duduk disampingnya, “gak apa-apa kan duduk
disini?”
Gadis itu mengangguk dan
mengalihkan wajahnya yang sebersit terlihat tersipu malu, “kenalin gue Dana
nama lu Saras kan?” ia hanya diam dan membalas dengan senyum simpul.
Kembali detak itu datang dan
kembali tak karuan suaranya, Dana harap Saras tak mendengarnya. Kikuk kembali
hadir mengisi sela diantara mereka, tak pernah sekalipun seorang Pradana Adi
Kusuma mati gaya di depan seorang cewek. Tidak pernah ada dalam sejarah
hidupnya.
“Bunga mataharinya bagus ya, dulu
di kampung Ayah buatin saya taman kecil di depan rumah. Tapi sekarang udah gak
bisa. Rumah kami sekarang gak bisa buat nanam tanaman.” Saras memecah
keheningan diantara mereka.
Dana menatapnya dan entah
terbesit dari mana ide tersebut ia mengucapkannya, “kalau gitu kita tanam aja
disini. Nanti aku yang minta izin sama gurunya, kamu mau kan?”
Wajah Saras berbinar bahagia dan
dari taman bunga itulah Dana menemukan pelabuhan playboy terakhirnya. Seorang gadis yang tanpa diduga telah
menaklukan Dana dalam diam. She knock out
his playboy heart.
Flash Fiction ini ditulis
untuk mengikuti program #FF2in1 dari www.nulisbuku.com di Facebook dan Twitter @nulisbuku
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
feed my blog nyoo !!